Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) Karawang Gelar Focus Group Discussion untuk Tingkatkan Kerjasama
Karawang, 19
Juni 2024 – Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) bersama Dunia Usaha
dan Dunia Industri (DUDI) Karawang serta Pemerintah Daerah menggelar sebuah
Focus Group Discussion (FGD) untuk mempererat kerjasama antara pendidikan
tinggi, pemerintahan, dan sektor industri. Acara ini berlangsung di Aula Faperta,
belakang Aula UNSIKA, dan dihadiri oleh berbagai pihak termasuk industri,
pemerintah daerah, dekan, wakil dekan, dan kepala program studi.
Disnaker
mencatat dominasi lulusan SMA/SMK di industri dan perlunya peningkatan
kompetensi tenaga kerja melalui penyuluhan dan pelatihan, serta
mengidentifikasi bahwa banyak calon pekerja tidak lolos seleksi karena
kurangnya ketahanan kerja. Disnaker juga menyoroti tantangan utama yang
dihadapi tenaga kerja lokal, seperti generasi instan dan kurangnya ketahanan
kerja. Mereka menekankan pentingnya pelatihan dan penyuluhan yang lebih
intensif untuk meningkatkan kompetensi dan ketahanan tenaga kerja baru.
Kadin
menyoroti pentingnya pemetaan dan sertifikasi kompetensi, serta kebutuhan
praktisi industri dalam pendidikan mahasiswa. Mereka juga mencatat bahwa
mahasiswa perlu menguasai keterampilan seperti AutoCAD dan CNC, serta memahami
proses industri melalui kunjungan lapangan. Kadin menekankan pentingnya
kompetensi dan produktivitas yang sesuai dengan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia) dan menyarankan adanya program assessment oleh praktisi
industri untuk memastikan kompetensi kerja mahasiswa.
APEK
menekankan persaingan industri yang ketat dan pentingnya sertifikasi karyawan
serta regulasi industri. Mereka juga menggarisbawahi pentingnya sikap kerja
yang baik dan kemampuan beradaptasi dalam lingkungan industri yang kompetitif.
APEK menyoroti tantangan masuknya industri kecil menengah asing dan pentingnya
regulasi yang ketat untuk melindungi industri lokal.
Dinkes
menekankan rekrutmen berbasis kebutuhan dan digitalisasi proses, serta
pentingnya STR (Surat Tanda Registrasi) untuk tenaga kesehatan. Mereka juga
menyatakan bahwa semua proses rekrutmen harus berbasis rencana kebutuhan
(Renbud) tanpa ada titipan. Dinkes mencatat bahwa rendahnya pendaftar P3K
(Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) menyebabkan kekurangan SDM di
beberapa puskesmas dan menyarankan peningkatan rekrutmen berbasis kompetensi.
Kemenag fokus
pada program prioritas seperti moderasi beragama dan transformasi digital,
serta pentingnya bimbingan pranikah dan penyuluh agama dalam mendukung
program-program Kemenag. Mereka juga mencatat keberadaan 613 pesantren di
Karawang dan pentingnya program pendidikan formal dan non-formal yang mereka
tawarkan.
Dalam diskusi,
berbagai pandangan dan saran diutarakan oleh peserta. Forum HRD mencatat
pentingnya kompetensi pegawai, terutama yang dimiliki oleh lulusan SMK dan D3.
Mereka juga menekankan perlunya sertifikasi BSNP untuk mengatasi kesenjangan
yang ada dan sikap profesionalisme yang tinggi. KADIN menyatakan bahwa mereka
masih memiliki program internsip dan berfungsi sebagai mediator antara industri
dan perguruan tinggi. APEK berkomitmen untuk memfasilitasi program magang dosen
di industri dan menyatakan bahwa nama-nama perusahaan anggota mereka akan
segera diinformasikan.
Diharapkan,
FGD ini menjadi tonggak awal bagi Universitas Singaperbangsa Karawang dalam
memberikan solusi inovatif yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan
menciptakan peluang bagi seluruh stakeholders di Karawang.
Humas Unsika
2024